Thursday, September 25, 2008

Mati sajalah kau...!!!

Saya adalah perokok berat (SMP kelas 2 saya sudah merokok)...dan saya juga tahu bahwa hanya ada 2 atribut yang tepat bagi perokok, yaitu:
1). "IDIOT", karena pada setiap bungkus rokok sudah dicantumkan peringatan bahwa: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN, tapi tetap saja merokok...
2). "MENTALLY SICK", karena dia meracuni orang-orang yang ia cintai dan mencintainya (Istri/ Suami dan anak-anaknya), dengan menjadikan mereka sebagai perokok pasif...

...dan sampai hari inipun saya belum mau dan belum mampu berhenti merokok....konyolkan ???
(dasar idiot dan gila...mati sajalah kau....!!!!)

6 comments:

Haris said...

Kata orang tua, kalau mau berhenti merokok, harus dengan niat dan motivasi yang sangat kuat. Misal dengan menghitung berapa rupiah rata-rata yang dibakar untuk rokok. Kemudian hitung berapa sebulan? Hitung lagi berapa setahun? Banyak-kan???
Kita terbiasa dengan yang dikeluarkan untuk beli sehari-hari. Jarang kita berpikir seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk merokok sepanjang tahun...

Saya pernah mengajarkan hal ini ke teman yang perokok. Dan dia mengikuti petunjuk saya. Saya meminta agar uang yang biasa dibelikan rokok tiap hari, agar disimpan... jangan diganggu untuk keperluan apapun. Dan dia harus disiplin dengan hal tersebut.

Dalam 3 bulan, uang rokok yang disimpan tsb akhirnya bisa dijadikan untuk uang muka beli motor. Motor itu dipakai untuk ojek. Hasil ojek sebagian untuk cicilan motor, sebagian untuk tambahan biaya hidup. Ini sharing aja Pak. Biasanya orang bisa berhenti kalau orang itu ada motivasi yang lain.
Jangan sampai mau berhenti saat kita sudah kena penyakit tertentu akibat merokok.

Cuma ada yang bisa saya jamin, dari iklan itu ada yang tidak akan kena sama pak Djoko... yaitu....
Bapak tidak akan kena gangguan kehamilan dan janin.. he.he.he.

Salam

Djoko Wahjuadi said...

Mas Erik: terima kasih mas...saran dari mas erik menyejukkan, akan jadi motivasi saya...insyaallah. Sebetulnya saya juga sudah capek dg kebiasaan buruk saya ini...sekali lagi terima kasih mas...

goresan pena said...

hehehe..pak djoko ini ada2 saja...
walau saya bukan seorang perokok, tapi mungkin termasuk yang menjadi perokok pasif. kurangnya sikap asertif untuk mengatakan keberatan, menjadi masalah juga ternyata..

oya pak..saya kenal rokok itu waktu jaman SD, pasti bapak juga tau kan rokok dari kelobot jagung? nah, namanya linting kalau di kampung saya. dulu waktu SD, itu menjadi biasa di konsumsi anak2 seumuran saya.

ah, jadi rindu keliaran2 waktu kecil..

semoga pak..segera tuntas dengan rokoknya..

goresan pena said...

oya, masih tentang rokok kelobot..
rokok tanpa filter itu masih ada yang jual ga?

Djoko Wahjuadi said...

Goresan Pena:
aah...mbak, memang itu yg jadi masalah...selfish-nya perokok biasanya tinggi ha..ha..ha, jadi kayaknya memang perlu ditegur dg keras...dan tegas, saya jadi sadar bahwa mungkin orang-orang yang saya cintai dan sahabat-sahabat saya sebetulnya benci kebiasaan saya...tapi mereka segan menyatakan keberatannya, terima kasih mbak.
NB: Rokok tanpa filter masih banyak beredar, kalau klobot sdh punah kayaknya...

Anonymous said...

Pak De-We ne bisa aja..
hanya sekedar menanggapi pak..

memang merokok adl aktifitas yang merugikan banyak pihak baik bagi diri sendiri maupun orang lain!!
Tapi terus terang juga saya mulai merokok sejak kelas 4 Sd..
Waktu umur saya masih seumur jagung..

sampai sekarang saya belum bisa menemukan bagaimana cara yang tepat untuk menghentikan kebiasaan buruk ini..

tetapi ada cara yahud untuk mengurangi kebiasaan ini..

biasakan dalm sehari kita patok saja misalkan sebungkus perhari dalam merokok..

hal itu lumayan berpengaruh dalam kebiasaan merokok kita..
selain bisa ngirit sih..

hehe